Minggu, 13 November 2016

Sebarkan Berita Baik dan Kabar Gembira

Nabi itu bila berhadapan dg ummatnya maka ia tidak menakut-nakuti ummatnya dengan ancaman musuh mereka, tidak pula menakut-nakuti mereka dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka, tidak pula menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan dihari tua mereka, tapi beliau menakut-nakuti ummat-Nya dengan Allah agar mereka menjauhi dosa, selain itu beliau selalu membangkitkan semangat mereka meski keadaan sangat genting, sampai-sampai orang sakit kritis hampir mati saja beliau katakan "laa ba'sa" (tidak apa-apa), dan bila berhadapan dengan Allah nabi ungkapkan segala kekhawatirannya akan ummatnya dan shalatpun diperpanjang agar Allah meringankan beban ummat-Nya.
Adapun qaum muslimin hari ini kebanyakan mereka menampakkan rasa ketakutan ditengah-tengah ummat islaam meski terkadang keadaan biasa-biasa saja belum terjadi apa-apa, sehingga suasanapun menjadi mencekam dan dada-dada qaum muslimin bergemuruh dihantui rasa ketakutan, dan bila berhadapan dengan Allah mereka tidak memanjatkan do'a dan shalat mereka bak kilat gak ada rasa khusyu' dalam do'anya untuk ummat.
Padahal lisaannya menunjukkan rasa takut dihadapan ummat, seakan tiada kekhawatirannya atas ummat, tiada pengorbannya untuk ummat, tiada pula berdo'a pada Allah agar Allah angkat bencana qaum muslimin.
Ini semua terjadi karena dada-dada kebanyakan qaum muslimin hari ini banyak dipenuhi dunia sehingga segala sesuatu itu yg terfikirkan dunia dan dunia.
Kita berlindung kepada Allah dari keburukan manusia yang ada dizaman ini.

Minggu, 25 September 2016

Al Qur’an Tidak Akan Masuk Jika Hati Terkunci

Al Qur’an mengandung ilmu sekaligus pemikiran. Seseorang tidak akan dapat menggali perbendaharaan tersebut apabila hati dan pikirannya terkunci. “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)

@AbdulazizTarifi
 – Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA

Rabu, 23 Maret 2016

Antara Perbuatan Kebajikan Dan Maksiat

Bila letih terasa setelah berbuat kebajikan, ingatlah bahwa rasa letih akan hilang namun (buah) kebajikan akan kekal. Dan bila terasa kelezatan dalam kemaksiatan, ingatlah bahwa kelezatan akan hilang namun (buah) dari kemaksiatan akan terus ada.

@Dr_Alsadhan
 – Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam.

Minggu, 13 Maret 2016

Siksa Akhirat Tidak Bisa Ditebus dengan Harta

Dengan harta, janji dan opini dapat dibeli. Tapi itu hanya berlaku di kalangan manusia, tidak demikian halnya di sisi Allah Ta’ala. Ia berfirman (yang artinya), “Dan sekiranya orang-orang yang zalim itu mempunyai apa yang ada di bumi semuanya dan (masih ada pula) sebanyak itu besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan itu (demi menghindar) dari siksa yang buruk pada hari kiamat.” (QS. Az Zumar : 47)

@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA


via twitulama.com

Sabar Kuncinya

Tidak akan terealisasi suatu pemerintahan atau organisasi yang berjalan di atas al haq, kecuali dengan jalan bersabar di atas jalannya. “Dan Kami jadikan di antara mereka itu Imam-imam yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar” (QS. As Sajdah : 24)

@AbdulazizTarifi
 – Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA
 
via twitulama.com

Rabu, 17 Februari 2016

Ladang Pahala di Dunia

Kesulitan di dunia merupakan ladang pahala yang banyak bagi orang-orang yang sabar.
@Dr_almosleh – Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia, salah satu murid senior sekaligus menantu Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin.