Rabu, 16 April 2014

Jadilah Anak-anak Akhirat

Jadilah Anak-anak Akhirat
‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu memberikan petuah kepada kita,
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
“Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)

via status : PemudaMuslim.Com

Sebab-sebab Kesesatan

# Sebab-sebab Kesesatan #
Di antara sebab-sebab kesesatan:
(1) Mencampurkan Al Haq dengan kebatilan
(2) Menyembunyikan kebenaran
(3) Menginginkan dunia
(4) Menjual ayat Allah dengan harga yang rendah
(5) Tak adanya rasa takut kepada Allah
(6) Meninggalkan ibadah
(7) Lupa dengan akhirat.

@Dr_Alshathry - Dr. Sa’ad Asy Syitsriy, Doktor dalam bidang Ushul Fiqh, pernah menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Lembaga Ulama Senior di Saudi Arabia), kini menjabat dosen di King Saud University (KSU), Riyadh.
http://twitulama.com/post/82532325891/di-antara-sebab-sebab-kesesatan-1-mencampurkan

Perhatikanlah Para Orang Sholeh Terdahulu

# Perhatikanlah Para Orang Sholeh Terdahulu #
Memperhatikan perjalanan hidup orang-orang yang bertakwa, kan nampak bahwa mereka menjadi orang-orang terasing karena agama.
Ibnul Qoyyim mengatakan, “Kalau Anda merasa diri Anda terasing dalam jalan ini, lihatlah orang-orang yang lampau dari kalangan para Nabi, Ulama, orang-orang shalih dan para syuhada”. (Sebab mereka pun demikian –pent)
@Osaimi0543 - Dr. Syaikh Shalih ibn Abdillah Hammad Al ‘Ushaimi, Pengajar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Seorang alim yang tekenal dengan memiliki banyak sanad. Disebutkan pula bahwa beliau telah belajar dari 1000 guru hingga saat ini. 8
http://twitulama.com/post/77571175671/memperhatikan-perjalanan-hidup-orang-orang-yang

Waspadalah

# Waspadalah #
Kalau nikmat yang diberikan kepada seorang hambar bertambah-tambah, namun dosanya juga semakin bertambah-tambah. Itulah tanda bahwa Allah sedang mengulur waktu untuk membalas segala dosa-dosanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau engkau melihat Allah memberi nikmat dunia pada seorang hamba, padahal dia senantiasa bermaksiat, maka itu bukan artinya Allah cinta padanya, akan tetapi itu istidraj (Allah mengulur waktu untuk menghukumnya –pent)”
@abdulaziztarefe - Syaikh Abdul Aziz Ath Tharifi, Ulama yang juga menjabat sebagai Peneliti Ilmiah di Departemen Masalah Islam di Riyadh, Arab Saudi. 9
http://twitulama.com/post/77263423152/kalau-nikmat-yang-diberikan-kepada-seorang-hambar

Jumat, 11 April 2014

Apa salahku?

Apa salahku?
Sobat! Kadang kala bahkan sering kali, mencari kesalahan orang lain begitu mudah. Namun untuk kesalahan sendiri, betapa susahnya. Alih alih membenahinya, sekedar merasa alias mengakui saja tidak.
Betapa sering anda dan tentu saja saya juga berkata: apa salahku?
Tepat sekali pepatah yang mengatakan: semut disebrang lautan nampak, namun gajah di pelupuk sendiri tidak nampak.
Ya Allah ampunilah dosa kami&sucikan jiwa kami agar jeli melihat dosa sendiri dan rabun melihat dosa orang lain.

via status : Dr Muhammad Arifin Badri

Kamis, 10 April 2014

Jangan Sampai Ikutan Dungu

# Jangan Sampai Ikutan Dungu #
Diantara perkataan yang cukup tajam (baca : nyelekit -pent) menurutku ialah, “Jangan mendebat orang dungu, nanti orang-orang sulit membedakan, mana yang dungu, mana yang waras?!”.
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. http://twitulama.com/post/16001577659/diantara-perkataan-yang-cukup-tajam-baca

Sabtu, 05 April 2014

Semoga Allah memudahkan kita menjalani Amanah ini

Saudaraku... Lihatlah diri Anda..
Berapa ILMU AGAMA yg Anda dapat... lalu berapakah darinya yg Anda AMALKAN ?!
Ingatlah, bahwa ILMU AGAMA adalah tanggung jawab... Bila tidak Anda amalkan, Anda akan mempertanggung jawabkannya.
Sebagaimana harta, itu adalah TITIPAN… bila Anda tdk memakainya utk kebaikan, Anda akan celaka karenanya.
----------------------------
Tentu Anda ingat sabda Nabi -shollallohu alaihi wasallam-:
والقرآنُ حُجَّةٌ لكَ أو عليكَ
Al Quran itu bisa menjadi hujjah yg BERAKIBAT BAIK bagimu, atau hujjah yg BERAKIBAT BURUK bagimu. [HR. Muslim: 223]
----------------------------
Jika Al Quran yg merupakan SUMBER ILMU AGAMA bisa berakibat buruk bg manusia… maka begitu pula ilmu-ilmu agama yg bersumber dari yang lainnya, wallohu a'lam.
Ya Allah... Bantulah dan ringankan kami dlm mengemban tanggung jawab ini.

via status: Ad Dariny

Letihnya Taat VS Lezatnya Maksiat

# Letihnya Taat VS Lezatnya Maksiat #
Bila letih terasa setelah berbuat kebajikan, ingatlah bahwa rasa letih akan hilang namun (buah) kebajikan akan kekal. Dan bila terasa kelezatan dalam kemaksiatan, ingatlah bahwa kelezatan akan hilang namun (buah) dari kemaksiatan akan terus ada.
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. 158
http://twitulama.com/post/17195230340/bila-letih-terasa-setelah-berbuat-kebajikan

Jumat, 04 April 2014

Bukan Harta, Bukan Pula Keturunan

# Bukan Harta, Bukan Pula Keturunan #
Kebanggan itu bukan dinilai dengan kedudukan atau banyaknya harta, tapi karena amal shalih,
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَـٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun, tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang mendapat balasan yang berlipat ganda”. (QS. Saba’: 37)

@_salehalsultan (Dr. Shalih As Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia) 154
http://twitulama.com/post/17927914513/kebanggan-itu-bukan-dinilai-dengan-kedudukan-atau

Kamis, 03 April 2014

Walau hanya 10 menit...

# Berapa Waktu yang Terbuang #
Orang-orang yang membuang waktunya 10 menit saja tiap harinya selama 60 tahun, sama dengan total 150 hari. Perhatikan! Berapa waktu yang telah kita buang tiap harinya?!
@dr_almuqbil Dr. Umar Al Muqbil, dosen hadits di Fakultas Syari’ah Universitas Al Qashim, Wakil Ketua di Lembaga Ilmiah untuk Studi Al Qur’an, Saudi Arabia. 153
http://twitulama.com/post/17934909179/orang-orang-yang-membuang-waktunya-10-menit-saja


Selasa, 01 April 2014

REFLEKSI

REFLEKSI
Jika setiap hari kita menuliskan satu status, maka dalam setahun akan ada 2 jilid buku yg berisi kumpulan status kita.
Semua itu tertulis rapi dalam catatan amal kita, baik ataupun buruk status-status tersebut. Karena tulisan mengambil hukum perkataan, maka tulislah yang baik-baik saja.
Seorang dosen pernah berkata: "Sebelum engkau menggoreskan pena untuk menulis, atau menggerakkan lidah untuk berucap, maka letakkan surga dan neraka dihadapan kedua matamu, setidaknya hal tersebut akan membuatmu tau apa yang pantas kau tulis dan apa yang pantas kau ucapkan"
Bila status-status kita ternyata berisi kebaikan, bertanyalah pada diri, "Dimana kita dari semua yang sudah kita tuliskan..? Sudahkah kita mengamalkannya...?"
Oleh: Ustadz Aan Chandra Thalib